Selasa, 12 April 2016

Pasar Ikan, Tinggal Kenangan


Warga Mengumpulkan barang-barang yang masih dapat dimanfaatkan
 dari sisa pembongkaran bagunan di kawasan  Pasar Ikan  Luar Batang, Jakarta,
Minggu (10/4/16). (Arifinsyah Kamarullah)
       Warga kawasan Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta hanya bisa pasrah saat melihat sejumlah alat berat yang dikerahkan oleh Pemprov DKI Jakarta, meluluh lantakan bangunan yang mereka tinggali selama bertahun-tahun, pada senin (11/4/16). Upaya yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta tersebut, untuk merevitalisasi daerah kawasan itu menjadi tempat wisata bahari internasional

Sehari sebelumnya, aktivitas di kawasan tersebut terlihat sangat sibuk, warga  mulai memindahkan barang-barang mereka seperti kasur, televisi, hingga lemari yang diangkut oleh sebuah mobil pick-up dan perahu motor,  para pemborong juga mengangkut sisa-sisa reruntuhan yang masih dapat di manfaatkan, dari bangunan yang telah dibongkar sendiri oleh warga. Selebihnya beberapa warga masih terlihat bercengkrama dengan para tetangganya, walau dalam hitungan beberapa jam lagi tempat tinggal mereka akan rata dengan tanah.

Yang mereka sesali dari penggusuran tersebut adalah tidak adanya ganti rugi yang diberikan oleh pemrpov DKI Jakarta, walaupun pilihan untuk untuk pindah ke rusun marunda, Jakarta Utara telah di tawarkan. Alasan tidak adanya pemberian ganti rugi oleh Pemprov DKI Jakarta karena, lahan yang mereka tinggali selama ini adalah milik negara.

“Astagfirullahaladzim sepeserpun ga dapet”, ujar salah seorang warga saat ditanya mengenai ganti rugi.              

Kawasan Pasar Ikan Luar Batang  memang merupakan lahan milik negara yang dikelola oleh P.D.Pasar Jaya, dan merupakan  salah satu pasar tertua yang pernah dimiliki oleh Jakarta. Sejak berdiri di tahun 1636, kawasan tersebut memiliki sejarah panjang, dahulunya menjadi salah satu pusat perekonomian dan tempat penampungan awak-awak kapal yang berhenti di daerah Batavia (Jakarta). 

Namun, semua itu tinggal kenangan, tak ada lagi aktivitas dagang dan pelelangan ikan, yang tersisa hanya reruntuhan bangunan dan catatan sejarah. 

Warga berkumpul di depan bangunan yang telah dibongkar sehari
 sebelum penggusuran di Pasar Ikan Luar Batang,
 Jakarta (11/4/16). (Arifinsyah Kamarullah)

Warga membongkar bangunan rumahnya, sehari sebelum dilakukan penggusuran
oleh pemprov DKI Jakarta, di Kawasan Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta,
Minggu (10/4/16). (Arifinsyah Kamarullah)

Warga terlihat sibuk memindahkan barang-barang mereka,
sehari sebelum dilakukan penggusuran yang dilakukan oleh pemprov DKI Jakarta,
di kawasan Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta, Minggu (10/4/16).
 (Arifinsyah Kamarullah)

Alat berat yang digunakan untuk meratakan bangunan-bangunan
yang terletak di kawasan Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta,
pada senin (11/4/16). (Arifinsyah Kamarullah)

Para pencari barang bekas mencari barang-barang yang masih
dapat dimanfaatkan dari reruntuhan bangunan yang telah digusur
 di kawasan Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta, Minggu (11/4/16).
(Arifinsyah Kamarullah)

Warga melihat proses penggusuran kawasan Pasar Ikan Luar Batang
 oleh alat berat dari Menara Syahbandar Museum Bahari, Jakarta,
pada senin (11/4/16). (Arifinsyah Kamarullah)