Kamis, 17 November 2016

Surat Almaidah Berbuntut Tuntutan Penjara

Para massa dari berbagai ormas islam melakukan unjuk rasa atau yang mereka
 sebut dengan aksi damai 4 november 2016, di sekitar jalan Medan Merdeka Barat

Mulutmu harimaumu, sebuah istilah yang ditujukan  kepada seseorang yang  mendapatkan petaka akibat perkataan yang ia lontarkan.  Hal itupula  yang kini menimpa Gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa disapa Ahok.

Tak hanya dari Jakarta, massa dari berbagai daerah seperti Jawa
Timur, Sulawesi, Sumatera dan bebrbagai daerah lain di Indonesia
juga berkumpul dalam aksi damai 4 november.

Gubernur yang satu ini  terkenal karena prestasinya dianggap membangun Jakarta lebih baik. Tapi tak hanya itu, ia juga terkenal karena omongannya ceplas-ceplos.  Kali ini ia  dikecam oleh ormas islam Indonesia yang dianggap menghina   salah satu ayat di Alquran yakni  surat Almaidah ayat 51.

Seperti diketahui surat Almaidah ayat 51  berbunyi “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi auliya bagimu; sebahagian mereka adalah auliya bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi auliya, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.  Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.” (QS. Al-Maidah: 51)

Puncak kecaman itu jatuh Pada hari  jumat  4 november 2016. 
Salah satu tuntutan massa dalam aksi damai 4 november
tersebut adalah agar Ahok di proses hukum secepatnya,
Hampir  jutaan ribu massa beragama islam dari berbagai gabungan ormas, dari Jakarta dan juga luar kota Jakarta memenuhi jalan Medan Merdeka Barat. Dari depan istana hingga bundaran patung kuda Arjuna Wihana,  para massa yang rata-rata berapakaian putih-putih menyerukan tuntutannya agar  Ahok di penjara karena dianggap menistakan agama. 

Selain dihadiri oleh para ulama, unjuk rasa hari itu juga dihadiri oleh beberapa politisi yang kerap muncul di layar kaca. Walaupun ormas-ormas tersebut menampik unjuk rasa tersebut juga terkait masalah politik. Tetapi spekulasi tetap saja muncul dibenak publik. Semoga kita tidak terprovokasi oleh  orang-orang yang hendak  memecah bela bangsa.

Massa membawa  berbagai atribut, seperti poster dan banner,
dalam aksi dama 4 november 2016 di sekitar jalan Medan Merdeka Barat