Aksi kamisan 10 tahun, di depan Istana Negara, Jakarta (19/1/16). |
Siang hari
pada (19/1/2016), itu sangat terik, tak
setetes pun air hujan turun dari langit. Tapi orang- orang berpakaian hitam
memegang payung hitam yang terbuka,
bediri menghadap ke arah depan Istana Negara. Wajah mereka saling
berhadapan dengan wajah aparat yang
seolah menghadang mereka. Beberapa orang pun memegang spanduk yang bertuliskan
“Jokowi Jangan Melempem”.
Itu adalah aksi kamisan yang ke
477 atau tepatnya 10 tahun aksi itu telah digelar, sejak 18 januari 2007.
Mereka yang hadir adalah korban, keluarga atau pun orang-orang yang
bersolidaritas menuntut agar pemerintah
menuntaskan pelanggaran-pelanggaran HAM, yang terjadi di Indonesia
seperti kasus 1965-1966, kasus pembunuhan Munir, tragedi
Trisakti-Semanggi, peristiwa 1998 dan kasus pelanggaran HAM lainnya.
Selain dihadiri oleh orang-orang yang getol menuntut haknya seperti Suciwati
istri dari Munir, aktivis yang tewas diracun pada tahun 2004 & ibu
Sumarsih, ibu dari Wawan korban tragedi Semanggi. Adapula dihadiri oleh Melanie Subono yang menyuarakan
aksinya lewat musik, juga Simponi, Ciliwung Merdeka.
aksi musikal dari Ciliwung Merdeka (19/1/16). |
Hari itu aksi kamisan juga
mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai aksi tergigih dalam
memperjuangkan penegakan hukum terhadap pelanggaraan hak asasi manusia (HAM) di
Indonesia. Namun, penghargaan itu membuat orang-orang tampak resah , apakah
harus bahagia atau sedih, karena penghargaan itu juga berarti bahwa selama
mereka masih melakukan aksi kamisan, yang artinya Pelanggaran HAM belum tuntas,
dan pemerintah belum mendengarkan aksinya.
berbagai tututan agar berbagai pelanggaran HAM di Indonesia dapat di selesaikan (19/1/17). |
Berulang-ulang mereka yang terus
hadir dalam aksi kamisan mengharapkan agar kasus pelanggaran HAM di Indonesia
segera dituntaskan oleh pemerintah agar mereka segera menyudahi aksinya dan
tidak berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya. Namun, apabila pelanggaran HAM
masih terus ada mereka akan terus bersuara , seperti slogan mereka “ Hidup
korban, aksi kamisan menolak lupa!”